Jakarta, Desember 2020 – PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah pemain jangka panjang dan terus memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Sebagaimana mandatnya untuk menjadi katalisator dan enabler, IIF tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan menjelang akhir tahun 2020. Pada Jumat, 11 Desember 2020, IIF mengadakan acara penandatanganan bersama PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (“BKMS”). Ditengah pandemi COVID-19, acara dijalankan dengan protocol kesehatan yang ketat. Penandatanganan memperingati perjanjian fasilitas kredit senilai total Rp500.000.000.000.- (lima ratus miliar rupiah) dari IIF untuk pengembangan Kawasan Industri; Java Integrated Industrial & Port Estate (“JIIPE”) di Gresik, Jawa Timur.
JIIPE adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (“PSN”) pemerintah. Dengan didirikannya beberapa perusahaan dalam kawasan industri terintegrasi, diharapkan dapat memberikan efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Oleh karena itu, IIF yakin hal ini sejalan dengan filosofi perusahaan yaitu pembangunan berkelanjutan. Proyek ini merupakan kawasan industri pertama yang didanai dalam portfolio IIF.
Pembiayaan JIIPE dijadwalkan untuk jangka waktu 7 (tujuh) tahun. JIIPE adalah mega proyek yang dikembangkan dan dirancang bersama untuk menjadi pusat manufaktur di Jawa Timur dengan infrastruktur lengkap dan utilitas mandiri. Bersama PT Berlian Manyar Sejahtera, BKMS bekerja untuk menciptakan kawasan industri dan pelabuhan terintegrasi pertama di Indonesia dengan infrastruktur internasional.
Pemegang Saham dan Ultimate Beneficiary Owner dari proyek ini merupakan institusi ternama diantaranya PT Usaha Era Pratama Nusantara (anak usaha dari PT AKR Corporindo, Tbk) dan PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), yang menambah optimisme proyek ini. BKMS juga telah menandatangani perjanjian sewa lahan dengan PT Freeport Indonesia (“PTFI”) yang menyatakan bahwa PTFI menyewa area di Tahap II (cluster smelter) seluas 98 Ha yang berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun kontrak sejak 10 Mei 2019.
Kawasan industri ini ditargetkan menjadi kawasan industri paling maju, modern dan berkelanjutan di Jawa Timur dan kawasan pelabuhan laut dalam yang terintegrasi dapat mendukung kegiatan industri yang berlokasi strategis di Selat Madura dan bagian dari distrik pelabuhan Surabaya Raya.
Mewakili IIF adalah Bapak Reynaldi Hermansjah, Presiden Direktur dan CEO IIF dan Bapak Ramadhan Harahap, Direktur Pelaksana dan CIO IIF. Sedangkan perwakilan dari PT BKMS adalah Bapak Bambang Soetiono S., Direktur Utama BKMS, and Bapak Ifan Johar Kuswahyudi, Direktur Keuangan BKMS.
“Dengan total lahan seluas 2.961 hektar di Gresik, Jawa Timur, JIIPE ditargetkan menjadi tujuan investasi paling strategis di Indonesia. Ciri khas dari proyek ini adalah pelabuhan laut dalam yang melekat di daerah ini. Kawasan industri ini direncanakan akan dibangun di atas lahan seluas 2.961 hektar yang terdiri dari 3 (tiga) kawasan; pelabuhan (400 ha) yang dikembangkan oleh BMS, kawasan industri (1.761 Ha) yang dikembangkan oleh BKMS, dan kawasan pemukiman (800 Ha) yang dikembangkan oleh AKR Land “sebagaimana dijelaskan oleh CIO IIF, Bapak Ramadhan Harahap.
PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia – Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya, berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan. Izin Usaha diterbitkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Np 439/KM.10/2010.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, manajemen risiko dan semua aspek tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan internasional untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Further Queries:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp. (021) 299 15060; Fax. (021) 299 15061
[email protected]