Wujud Kepedulian Lingkungan dan Sosial: IIF Ajak Karyawan berpartisipasi dalam Kegiatan Konservasi Penyu
Denpasar, 15 September 2023 – PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) selaku lembaga keuangan non-bank yang menjalankan usahanya berlandaskan Environmental, Social, and Governance (ESG), memiliki komitmen dalam implementasi keberlanjutan bisnis untuk berkontribusi terhadap lingkungan dan sosial.
Pada kesempatan kali ini, Jumat, 15 September 2023, manajemen dan karyawan IIF berpartisipasi dalam aktivitas kepedulian lingkungan untuk menjaga keberagaman hayati di Pulau Bali khususnya kelestarian penyu.
Sejalan dengan kepeduliannya terhadap keberlangsungan biota laut, IIF menyasar konservasi lingkungan di perairan laut Jimbaran melalui pelepasan tukik/bayi penyu sejumlah 150 ekor.
Dari 7 species penyu yang ada di dunia, sebanyak 6 spesies ditemukan di Indonesia sementara habitat penyu semakin tergerus oleh pencemaran lingkungan. Menurut keterangan Pengelola Turtle Conservation and Education Centre (TCEC), I Made Sukanta, ada 3 jenis penyu di TCEC Serangan, yakni Penyu Sisik, Penyu Hijau, dan Penyu Lekang.
IIF berharap kontribusi yang diberikan dapat memperkuat keberlanjutan bisnis yang dimiliki dengan tetap memberikan manfaat bagi sekitar.
Handal dalam Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan, IIF Kembali Raih Penghargaan dalam The Asset Triple A Award
Singapura, 21 Agustus 2023 – PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) kembali mendapat pengakuan dalam ajang penghargaan Internasional, The Asset Triple A Sustainable Infrastructure Awards 2023, yang diselenggarakan pada 21 Agustus 2023 bertempat di Four Seasons Singapura.
Selama tiga tahun berturut – turut IIF berhasil meraih penghargaan bergengsi tersebut berkat komitmennya dalam memajukan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia. Tahun ini IIF berhasil meraih dua kategori penghargaan sekaligus, yaitu Project Finance House of the Year dan Public Private Partnership (PPP) Deal of the Year.
Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur didampingi oleh M. Ramadhan Harahap selaku Direktur Investasi dan Rizki Pribadi Hasan selaku Direktur Keuangan / Interim Direktur Risiko, hadir untuk mewakili IIF dalam menerima kedua penghargaan tersebut.
Pada kategori Project Finance House of the Year, IIF unggul dalam menjadi enabler yang memiliki nilai tambah pada pembiayaan di bidang infrastruktur, sejalan dengan misi untuk mendorong pertumbuhan infrastruktur strategis di Indonesia.
Sedangkan pada kategori PPP Deal of the Year, IIF memiliki kontribusi dalam pembiayaan infrastruktur pelabuhan pertama di Indonesia melalui skema kemitraan Public Private Partnership, yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan.
Pada kesempatan tersebut Reynaldi Hermansjah menyampaikan apresiasinya atas kinerja yang telah diberikan oleh segenap tim dan stakeholder IIF dalam pencapaian ini. “Penghargaan yang kami terima malam ini menunjukan kualitas dari kinerja tim yang kami miliki. Prestasi ini tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan dari seluruh tim IIF dan pemangku kepentingan lainnya” ungkap Reynaldi.
Lebih lanjut Reynaldi menegaskan bahwa melalui penghargaan yang diterima semakin menunjukan konsistensi IIF dalam mengakselerasi pertumbuhan infrastruktur dalam Negeri. “Kami akan senantiasa meningkatkan kualitas dan keahlian dalam mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan tetap berpedoman pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) demi terciptanya infrastruktur yang berkelanjutan” tutup Reynaldi.
Partisipasi IIF Mengakselerasi Solar Project:Indonesia Solar Summit 2023
Jakarta, 27 Juli 2023 – Dalam upayanya mendukung percepatan transisi energi di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bekerjasama dengan Institute for Essential Services Reform kembali menyelenggarakan Indonesia Solar Summit (“Summit”) yang kedua kalinya sejak 2022 lalu. Summit pada tahun ini memiliki misi untuk memperkuat komitmen dan mempertemukan pemangku kepentingan strategis tenaga surya guna meningkatkan dukungan jalur transisi energi Indonesia.
Diselenggarakan pada Rabu, 26 Juli 2023, terdapat 4 sesi diskusi panel yang digelar. Dalam kesempatan tersebut, PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) berkesempatan menjadi salah satu narasumber mewakili sektor pembiayaan yang memiliki peran strategis dalam mendukung upaya Pemerintah menuju arah dekarbonisasi.
Hadir dalam sesi tersebut Anton B. Simatupang selaku Investment Division Head yang mewakili IIF dalam Summit 2023. Dalam paparannya, Anton mengungkapkan added value yang dimiliki IIF dalam membiayai proyek – proyek strategis. “Selain berpedoman pada prinsip ESG dalam pembiayaan sebuah proyek, kami juga memiliki model bisnis pembiayaan tailor-made, yang memungkinkan untuk kami dalam menyediakan fasilitas pembiayaan jangka panjang kepada debitur” ungkap Anton.
Dirinya juga menyampaikan bahwa IIF telah memiliki pengalaman yang cukup matang dalam menyediakan fasilitas pembiayaan pada proyek renewable energy di Indonesia. “Kami telah memiliki pengalamam dalam mengakselerasi pembangunan infrastruktur berbasis renewable energy, khususnya solar project. Jangkauan wilayah proyek yang telah kami biayai tersebar dari Barat hingga Timur Indonesia, telah beroperasi dan memberikan kontribusi sebaran tenaga listrik bagi masyarakat” papar Anton.
Lebih lanjut mengenai portofolio IIF pada solar project, melalui pembiayaan pada sektor tersebut Perseroan saat ini telah berkontribusi pada sebaran tenaga listrik yang merata di wilayah Gorontalo dan Nusa Tenggara Timur dengan kapasitas listrik yang didistribusikan kepada masyarakat mencapai masing – masing 2 Megawatt dan 5 Megawatt.
IIF sebagai Lembaga pembiayaan non-bank berkomitmen untuk senantiasa berperan aktif dalam mendorong implementasi renewable energy di Indonesia melalui investasi pada proyek – proyek yang dinilai hijau dan memiliki sebaran manfaat bagi masyarakat luas.
Tentang IIF
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia – Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp. (021) 2991 5060; Fax. (021) 2991 5061
corsec@iif.co.id
Konsisten Terapkan ESG di Proses Bisnis, IIF Raih ESG Entity Rating ‘2’ dari Sustainable Fitch
Jakarta, 4 Juli 2023 – Memasuki Kuartal II 2023, PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) kembali mendapatkan pengakuan dari Lembaga Internasional terkait implementasi prinsip Environmental, Social & Governance (“ESG”) di setiap proses bisnis yang dilakukan, termasuk di dalamnya strategi dan nilai – nilai Perusahaan. Secara resmi Sustainable Fitch, menyematkan ESG Entity Rating dengan peringkat ‘2’
Sustainable Fitch mengkategorikan peringkat ESG Rating pada skala ‘1’ hingga ‘5’, dimana skala ‘1’ merupakan peringkat terbaik. IIF tidak hanya berhasil mendapat peringkat ‘2’ dalam penilaian ESG Entity, namun merupakan satu – satunya Institusi Keuangan yang mewakili Indonesia dalam mendapatkan peringkat memuaskan dari Lembaga Pemeringkat berskala Internasional tersebut.
Mengutip siaran pers resmi yang diterbitkan Sustainable Fitch, IIF dinilai telah berhasil mengintegrasikan nilai keberlanjutan dengan prinsip ESG. Hal tersebut tercermin dalam kinerja Perseroan selama tahun buku 2022 yang berpedoman pada prinsip keuangan berkelanjutan sekaligus mendukung pertumbuhan infrastruktur di Indonesia dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Sustainable Fitch juga menilai bahwa setiap proyek infrastruktur yang telah didanai oleh IIF memiliki nilai manfaat bagi masyarakat secara luas. IIF secara rutin memberdayakan dan mengembangkan komunitas tertentu melalui bantuan filantropi dalam tanggung jawab sosial perusahaan.
Pada aspek Good Corporate Governance (“GCG”), Sustainability Fitch menilai IIF secara konsisten telah mengimplementasikan prinsip GCG. IIF dinilai memiliki kredensial tata kelola yang memuaskan, terutama dalam hal keterbukaan informasi kepada stakeholder strategis dan regulator serta penerapan manajemen risiko. Implementasi GCG tersebut secara tidak langsung berkontribusi terhadap keberhasilan IIF dalam meningkatkan kinerja sekaligus meraih profitabilitas di tahun buku 2022.
Tentang IIF
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia – Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp. (021) 2991 5060; Fax. (021) 2991 5061
corsec@iif.co.id
Dukung Instrumen Investasi Hijau, IIF Berikan Fasilitas Penanggungan Pada Green Bond Arkora
Jakarta, 20 Juli 2023 – PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) secara resmi menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Arkora Hydro Tbk (“Arkora”) pada Kamis, 20 Juli 2023 bertempat di Kantor Pusat IIF terkait pemberian Fasilitas Penanggungan pada Obligasi berwawasan lingkungan (“Green Bond”) yang diterbitkan Arkora. Fasilitas tersebut merupakan Credit Enhancement, salah satu inovasi terkini dari lini produk IIF, guna mendukung kebutuhan debitur dalam segi pembiayaan operasional.
Fasilitas Credit Enhancement tersebut diberikan IIF dalam bentuk Partial Guarantee Facility senilai Rp286,100,000,000 yang rencananya akan digunakan oleh Arkora untuk memenuhi kebutuhan penjaminan Green Bond yang diterbitkan. IIF dalam hal ini mendukung penuh aksi korporasi tersebut, sebagai bagian dari komitmen dalam melibatkan partisipasi masyrakat pada ruang lingkup Ekonomi Hijau di Indonesia melalui Instrumen Investasi.
Dalam keterangan tertulis, Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur IIF menyatakan bahwa IIF senantiasa mendukung seluruh proyek dan inisiatif dari kliennya yang mengusung prinsip ESG. “Inisiatif Arkora dalam upayanya melibatkan partisipasi masyarakat luas untuk turut serta mendukung industri hijau melalui instrumen investasi patut untuk diapresiasi. IIF tentunya senantiasa mendukung proyek yang mengimplementasikan dan mematuhi prinsip-prinsip ESG yang tak diragukan lagi memiliki nilai manfaat lebih besar untuk masyarakat” ungkap Reynaldi.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Arkora, Aldo Artoko menyampaikan apresiasinya terhadap IIF atas dukungan yang telah diberikan selama ini. “Terima kasih atas support dan pengetahuan yang telah diberikan kepada kami dalam hal penerapan aspek ESG pada setiap proyek yang kami operasikan. Kami berharap Arkora dan IIF senantiasa dapat berkolaborasi dalam mendukung serta menumbuhkembangkan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL)” ungkap Aldo.
IIF meyakini bahwa perannya sebagai lembaga pembiayaan memiliki andil dalam mendorong partisipasi masyarakat pada Ekonomi Hijau. Melalui dukungan dalam penerbitan Obligasi ini, IIF optimis dapat berkontribusi dalam pengembangan instrumen investasi di Pasar Modal Indonesia.
Tentang IIF
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia – Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp. (021) 2991 5060; Fax. (021) 2991 5061
corsec@iif.co.id
Pengembangan dan Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Indonesia
Komitmen Zero Net Carbon: IIF menjadi Panelis di Konferensi EBTKE
Jakarta, 13 Juli 2023 – Sebagai bagian dari pemangku kepentingan yang memiliki andil dalam mempercepat transisi energi di Indonesia dalam hal Pembiayaan Infrastuktur, PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) dipercaya oleh Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (“METI”) menjadi salah satu narasumber pada Pameran Konservasi Energi tahunan METI dalam konferensi yang bertajuk “Arah Transisi Energi di Indonesia” yang berlangsung pada Rabu, 12 Juli 2023 di ICE BSD, Tangerang.
Hadir dalam konferensi tersebut Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur IIF yang mewakili sektor pembiayaan bersama dengan Pradana Murti selaku Direktur Manajemen Risiko PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). Di sektor pelaku usaha, Hilmi Panigoro selaku Direktur Utama Medco Energi Internasional hadir bersama Sinta Kamdani selaku Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (“KADIN”), dilengkapi dengan pemangku kebijakan yang diwakili oleh Sugeng Suparwoto selaku Ketua Komisi VII DPR RI.
Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan RI berkesempatan memberikan keynote speech sebelum dimulainya diskusi. Beliau menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memiliki tantangan dalam hal meningkatkan jumlah kapasitas pembangkit listrik tanpa memperburuk emisi CO2, “Solusi satu-satunya tentu renewable energy, that’s the only way” ungkap dirinya.
Renewable energy atau Energi Terbarukan (“EBT”) saat ini memang tengah menjadi primadona dalam pembahasan diantara pemangku kepentingan dari berbagai sektor. Pemerintah RI melalui net zero roadmap sampai saat ini telah menargetkan ambisi net zero carbon pada 2060 mendatang, kondisi dimana Indonesia diharapkan dapat menghasilkan energi dengan jumlah emisi karbon yang dilepaskan ke atmosfer tidak melebihi jumlah emisi yang mampu diserap oleh bumi.
IIF sebagai Lembaga Pembiayaan Non-Bank aktif berperan serta dalam mendorong implementasi EBT melalui investasi pada proyek – proyek yang dinilai hijau dan memiliki sebaran manfaat bagi masyarakat luas. Reynaldi dalam paparannya menyampaikan bahwa IIF telah memiliki pengalaman yang cukup matang dalam pembiayaan proyek EBT. “Kami telah memiliki pengalamam dalam mendukung dan mendorong pembangunan infrastruktur yang berbasis energi terbarukan. Jangkauan wilayah proyek yang telah kami biayai tersebar dari Barat hingga Timur Indonesia. Total terdapat 17 proyek yang telah beroperasi dan memberikan kontribusi sebaran tenaga listrik bagi masyarakat” papar Reynaldi.
Kolaborasi dan sinergi yang erat antar pemangku kepentingan menjadi faktor kunci dalam menghadapi tantangan implementasi sekaligus pendanaan dalam proyek infrastruktur berbasis EBT. Melalui kolaborasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan, optimalisasi pemanfaatan sumber daya, serta peningkatan efisiensi dan percepatan investasi pendanaan dalam sektor EBT di Indonesia.
Tentang IIF
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia – Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp. (021) 2991 5060; Fax. (021) 2991 5061
corsec@iif.co.id
IIF Dukung Pemerintah dalam Mempercepat Sebaran Listrik di Sumatera Utara
Jakarta, 27 Juni 2023 – Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian ESDM memiliki perhatian khusus terhadap sebaran manfaat tenaga listrik bagi masyarakat dengan tetap memperhatikan isu lingkungan yang saat ini tengah berkembang. Kementerian ESDM saat ini mendorong pembangunan dan pengadaan proyek infrastruktur energi terbarukan untuk menghasilkan tenaga listrik dengan tetap memperhatikan kondisi dan situasi lingkungan saat ini, melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (“PLTMH”).
Sejalan dengan misi Pemerintah, PT Phakpak Bumi Energi (“PBE”) sebagai badan usaha yang bergerak pada sektor energi terbarukan, saat ini tengah mengembangkan proyek infrastruktur PLTMH di wilayah Kabupaten Phakpak Bharat, Sumatera Utara. Proyek tersebut direncanakan akan memanfaatkan tenaga arus dan aliran air Sungai Lae Ordi yang terletak di wilayah Phakpak Bharat, untuk membangun PLTMH berskala 2 x 5 MW.
Sebagai Lembaga Pembiayaan non-bank yang memiliki fokus untuk berkontribusi terhadap sarana dan prasarana energi terbarukan dalam menghasilkan tenaga listrik bagi masyarakat, PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) berkesempatan untuk membiayai proyek PLTMH milik PBE melalui fasilitas pinjaman senilai
Rp288 miliar.
Diselenggarakan pada Selasa, 27 Juni 2023 berlokasi di Kantor IIF, secara resmi berlangsung penandatanganan perjanjian kerjasama antara IIF dengan PBE. Pinjaman tersebut akan dimanfaatkan oleh PBE sebagai sumber dana dalam membangun dan mengelola PLTMH. Proyek PLTMH tersebut menggunakan sistem run-off river dimana pembangkit listrik akan mengandalkan arus aliran air Sungai Lae Ordi untuk menghasilkan energi tanpa perlu membendung sungai. Dengan adanya PLTMH di Kawasan Phakpak Bharat Sumatera Utara, diharapkan manfaat energi listrik dapat terdistribusi dengan merata di Kawasan tersebut.
Dalam kesempatan seremoni tersebut Presiden Direktur IIF, Reynaldi Hermansjah mengatakan bahwa IIF telah memiliki pengalaman yang cukup matang dalam membiayai pembangunan PLTMH. “Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PBE kepada IIF. Kami telah memiliki pengalaman yang cukup matang dalam membiayai infrastruktur di sektor electricity, khususnya PLTMH. Dengan ditandatanganinya perjanjian hari ini, maka kami telah berkontribusi terhadap dukungan pemerataan tenaga listrik di wilayah Lampung dan Sumatera Utara” ungkap Reynaldi.
PBE menyambut baik kerjasama yang terjalin dengan IIF sebagai upaya pemerataan distribusi tenaga listrik. PBE memproyeksikan energi listrik yang dapat dihasilkan dari PLTMH rata – rata sebesar 83.87 GWh dan akan didistribusikan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) ke Gardu Induk Siempat Rube di Salak, Sumatera Utara. Pada kesempatan yang sama Yudha Ali Putra selaku Direktur PBE berharap dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi pemerataan tenaga listrik di wilayah Sumatera Utara, khususnya Phakpak Bharat.
Tentang IIF
PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia – Kementerian Keuangan Republik Indonesia bersama dengan World Bank, Asian Development Bank (ADB) dan lembaga multilateral lainnya.
Dalam melakukan kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp. (021) 2991 5060; Fax. (021) 2991 5061
corsec@iif.co.id