Kontribusi Nyata IIF, Kurangi Hampir 5 Juta Ton Emisi CO₂ Lewat Proyek Infrastruktur Berkelanjutan

Jakarta, 28 Mei 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Hingga Maret 2025, berbagai proyek yang dibiayai oleh IIF telah memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup jutaan masyarakat di seluruh negeri, khususnya di sektor energi terbarukan, pengelolaan air bersih, dan layanan kesehatan.

Di sektor energi terbarukan, IIF telah membiayai proyek-proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas produksi mencapai 709,9 MW, menjangkau lebih dari 709.000 rumah tangga atau sekitar 3,5 juta jiwa. Sektor ini berkontribusi pada pengurangan emisi gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 4,924 juta ton CO₂ ekuivalen per tahun, setara dengan pengurangan emisi dari 172.000 pohon yang ditanam sampai dengan tahun 2025.

Sementara itu, di sektor penyediaan air minum, proyek yang dibiayai IIF telah menambah kapasitas distribusi air bersih hingga 27.501 liter per detik, melayani sekitar 1,39 juta rumah tangga atau lebih dari 6,78 juta penduduk di berbagai wilayah di Indonesia. Ini merupakan kontribusi nyata dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap sumber air bersih yang aman dan layak.

Dalam bidang kesehatan, IIF turut mendukung pembangunan fasilitas layanan kesehatan yang kini telah menyediakan 1.051 tempat tidur rawat inap dan mampu melayani lebih dari 351.000 pasien rawat jalan setiap tahunnya. Kontribusi ini berperan penting dalam mendekatkan akses layanan medis kepada masyarakat.

Chief Risk Officer IIF, Lestari A. Umardin menyampaikan, “Capaian ini menunjukkan bahwa pembiayaan infrastruktur yang tepat sasaran tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan. Kedepan, IIF akan terus memperkuat perannya sebagai enabler dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan”.

Dengan strategi pembiayaan berkelanjutan yang menerapkan prinsip-prinsip sosial dan lingkungan, IIF akan terus berupaya menghadirkan solusi inovatif dalam pembiayaan proyek infrastruktur yang memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


Kuartal I 2025, IIF Catat Pertumbuhan Laba 63%

Jakarta, 22 Mei 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I 2025 sebesar 63% year-on-year (YoY) menjadi Rp52,8 miliar dibanding kuartal I 2024 sebesar Rp32,5 miliar. Pencapaian laba bersih tersebut ditopang dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar Rp339,0 miliar atau tumbuh 14% dibanding periode sebelumnya sebesar Rp297,7 miliar.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan) menyampaikan, “Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi pembiayaan kami, sebagai katalisator dan penyedia solusi yang melengkapi upaya memajukan pembangunan infrastruktur nasional, sekaligus tetap menjaga efisiensi operasional di tengah dinamika ekonomi”.

Dari sisi efisiensi, beban bunga turun sebesar 5% menjadi Rp190,8 miliar serta terdapat penurunan beban provisi sebesar 15% yang turut mendukung peningkatan laba bersih.

Hingga Maret 2025, berbagai proyek yang dibiayai IIF telah memberikan dampak nyata bagi jutaan masyarakat. Di sektor energi terbarukan, IIF telah mendukung pengembangan pembangkit listrik dengan kapasitas total 710,9 MW yang menjangkau lebih dari 710.000 rumah tangga atau sekitar 3,55 juta jiwa, sekaligus mengurangi emisi karbon sebesar 4,931 juta ton CO₂ ekuivalen per tahun. Angka ini setara dengan kemampuan penyerapan emisi lebih dari 173.000 pohon.

Dari sisi pengelolaan air minum, proyek-proyek yang didukung IIF telah menyediakan kapasitas distribusi air bersih sebesar 27.501 liter per detik yang melayani sekitar 1,39 juta rumah tangga atau lebih dari 6,78 juta orang di berbagai wilayah. Di bidang kesehatan, IIF juga mendanai pembangunan fasilitas kesehatan yang kini mampu menyediakan total 1.051 tempat tidur rawat inap serta melayani sekitar 351.000 pasien rawat jalan setiap tahunnya.

“Kami percaya bahwa pembangunan infrastruktur harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan. Oleh karena itu, kami terus berinovasi dalam produk pembiayaan dan memperkuat prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh aktivitas bisnis IIF”, ujar Idhan.

Dengan landasan keuangan yang kuat dan dampak sosial yang nyata, IIF optimis dapat melanjutkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dan sektor swasta dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan berdaya saing tinggi.

PT Indonesia Infrastructure Finance

PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:

Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division

PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]

Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


IIF Gelar RUPS Tahun Buku 2024

Jakarta, 29 April 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa, 29 April 2025. Rapat tersebut membahas dan menyetujui 5 (lima) mata acara termasuk di antaranya persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan termasuk di dalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 serta penggunaan laba bersih Perseroan tahun 2024.

Sebagai informasi, Perseroan mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 17,63% menjadi Rp122,51 miliar pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,15 miliar, atau 2,07% di atas anggaran 2024 sebesar Rp120,03 miliar. Pencapaian laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2024 yang meningkat 3,70% menjadi Rp1,39 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,34 triliun.

Tingkat pertumbuhan rata-rata (CAGR) pendapatan dan laba IIF selama periode lima tahunan masing-masing mencapai 11% dan 30%. Dari segi permodalan, tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata IIF selama periode tersebut mencapai 11%.

Head of Legal & Corporate Secretary IIF, Nastantio W. Hadi menyampaikan, “Selama tahun 2024, Perseroan telah memainkan peran penting dalam mewujudkan pembiayaan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Total komitmen pembiayaan baru meningkat sebesar 11 dengan nilai total Rp3,93 triliun, naik 13,52% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp3,46 triliun. Komitmen pembiayaan tersebut mencakup sektor air bersih, kawasan ekonomi khusus, jalan tol, telekomunikasi, infrastruktur sosial, dan infrastruktur gas”.

Dari jasa advisory, Perseroan memperoleh 10 mandat baru dengan nilai kontrak sebesar Rp39 miliar yang mencakup 6 mandat untuk jasa ESG advisory, 3 mandat untuk jasa financial advisory and 1 mandat untuk equity divestment.

Dengan fondasi keuangan yang kuat dan komitmen terhadap prinsip-prinsip ESG, IIF siap mendukung percepatan pembangunan infrastruktur nasional demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


Infrastruktur Maju, Ekonomi Tumbuh: Solusi Pembiayaan dari IIF untuk Negeri

Jakarta, 28 April 2025 – Di tengah upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur nasional, kebutuhan akan dukungan finansial yang kuat dan berkelanjutan menjadi sangat krusial. Di sinilah peran PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjadi pilar penting dalam menjembatani kebutuhan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur strategis di Indonesia.

Sebagai institusi terpercaya yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik, IIF menyediakan berbagai skema pembiayaan dan layanan konsultatif untuk mendukung kelayakan serta keberlanjutan proyek infrastruktur berkelanjutan, di antaranya:

1. Pembiayaan Fund-Based dan Non-Fund-Based kepada proyek infrastruktur publik maupun swasta.
2. Jasa Konsultasi/Advisory: Pendampingan teknis dan finansial untuk memastikan proyek berjalan secara efektif, efisien dan sesuai standar ESG (Environmental, Social, and Governance).

Adapun fokus IIF mencakup berbagai sektor penting, seperti ketenagalistrikan, telekomunikasi, jalan tol, air dan limbah, infrastruktur gas, bandara, pelabuhan, infrastruktur sosial, infrastruktur pariwisata, kereta api dan transportasi Publik.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan) menyampaikan bahwa bisnis IIF menyediakan pendekatan yang berbasis prinsip keberlanjutan, sehingga dalam memberikan layanan kepada klien, kami di IIF tidak hanya menilai potensi ekonomi suatu proyek, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan sosial. Hal ini kami yakini selaras dengan komitmen global menuju pembangunan rendah karbon dan inklusif”.

Dengan semangat membangun negeri melalui pembangunan infrastruktur berkelanjutan, IIF terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis dalam pembiayaan dan pengembangan proyek-proyek yang berdampak nyata bagi masyarakat. Melalui kolaborasi lintas sektor dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, IIF optimistis dapat turut mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif, merata, dan berdaya saing.

PT Indonesia Infrastructure Finance

PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:

Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division

PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]

Social Media:
Instagram: @pt_iif
LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


Langkah Strategis IIF Dalam Mendukung Ekonomi Digital

Jakarta, 14 April 2025 – Dalam era transformasi digital saat ini, infrastruktur telekomunikasi dan informasi menjadi fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi berbasis digital. Laporan e-Conomy SEA 2024 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan bahwa nilai transaksi kotor (GMV) seluruh aktivitas ekonomi digital di Indonesia tumbuh dari US$ 80 miliar pada 2023 menjadi US$ 90 miliar pada 2024. Laju pertumbuhan ekonomi digital RI tersebut akan terus bertahan hingga 2030, yang nilainya diperkirakan dapat mencapai US$ 360 miliar (Rp5.680 triliun).

Sebagai katalis pembangunan infrastruktur berkelanjutan, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) turut mengambil peran dalam mendukung penguatan ekonomi digital nasional melalui serangkaian langkah strategis dalam memberikan pembiayaan investasi di sektor tersebut.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap (Idhan) menyampaikan, “Hingga tahun 2024, IIF telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp3,1 triliun untuk sektor telekomunikasi dan informasi. Berbagai sektor, mulai dari pembangunan kabel serat optik bawah laut yang menghubungkan Jakarta dan Singapura, pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station), hingga satelit telah kami dukung demi memperkuat konektivitas digital dan memperluas jangkauan layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia.”

Terkini, IIF bekerja sama dengan PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) dan PT Smart Telecom (Smartel) lakukan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi senilai Rp10 triliun pada 14 November 2024. Sebagai salah satu lead arranger, IIF mendapatkan porsi penyaluran kredit sebesar Rp500 miliar.

Idhan menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi juga membantu mengurangi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan. Dengan akses internet yang lebih luas, masyarakat di daerah terpencil dapat mengakses pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi yang lebih luas.

PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


Peran IIF Dorong Ketersediaan Akses Air Bersih di Indonesia

Jakarta, 24 Maret 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) secara aktif terus berkontribusi dalam meningkatkan akses air bersih bagi masyarakat Indonesia, sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6, yaitu akses air bersih dan sanitasi untuk semua. IIF menyadari bahwa ketersediaan air bersih merupakan pondasi penting bagi kesehatan, kesejahteraan, dan pembangunan ekonomi suatu bangsa.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, akses air minum layak di Indonesia mencapai 92,64 persen. Artinya, baru 9 dari 10 rumah tangga di Indonesia yang memiliki akses air minum layak. Salah satu solusi utama untuk mengatasi kesenjangan ini adalah melalui pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). SPAM adalah suatu sistem yang terdiri dari fasilitas produksi air minum, sistem pengolahan air, sistem penyimpanan air, serta sistem distribusi air yang digunakan untuk memastikan ketersediaan air minum yang aman dan berkualitas kepada masyarakat.

Chief Investment Officer IIF, M. Ramadhan Harahap menyampaikan, “Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai ketersediaan akses air bersih di Indonesia. Beberapa proyek pembangunan SPAM yang kami kerjakan dilakukan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), sehingga hal ini memungkinkan kami untuk menggabungkan keahlian dan sumber daya dari kedua belah pihak, serta berbagi risiko dan manfaat secara proporsional. Dengan skema KPBU, kami juga dapat memastikan bahwa proyek-proyek SPAM yang didukung tidak hanya layak secara finansial, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan lingkungan yang optimal bagi masyarakat”.

Sampai dengan tahun 2024, IIF sendiri telah terlibat dalam berbagai proyek strategis di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu contohnya adalah proyek SPAM di Bandar Lampung dengan kapasitas pengolahan air bersih sebesar 750 lps (liter per second) yang diharapkan dapat meningkatkan pasokan air bersih bagi penduduk sekitar. Sebagai tambahan, IIF juga melakukan pembangunan dan pengoperasian pengolahan air bersih 450 lps di Kota Dumai.

Keterlibatan IIF dalam proyek-proyek ini menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Melalui penyediaan pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan, IIF berupaya untuk mempercepat pencapaian target 100% akses air bersih di Indonesia pada tahun 2030.

Dukungan IIF terhadap sektor air bersih tidak hanya berkontribusi pada pencapaian SDG 6, tetapi juga memiliki dampak positif pada SDG lainnya, seperti SDG 3 (kesehatan yang baik dan kesejahteraan), SDG 11 (kota dan permukiman yang berkelanjutan), dan SDG 17 (kemitraan untuk mencapai tujuan). Dengan demikian, peran IIF dalam mendukung ketersediaan air bersih merupakan bagian integral dari upaya mencapai pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

PT Indonesia Infrastructure Finance

PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.Informasi lebih lanjut:

Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division

PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


Perkuat Bisnis, IIF Raih Fasilitas NCL dan Forex Line dari BRI

Jakarta, 26 Februari 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) meraih fasilitas Non-Cash Loan (NCL) senilai Rp500 miliar dan fasilitas Forex Line senilai USD 50 juta dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Fasilitas ini akan memperkuat kemampuan IIF dalam memberikan jaminan kepada pihak ketiga dan mendukung pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berkelanjutan yang strategis di Indonesia.

Interim President Director & Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan menyampaikan, “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh BRI melalui fasilitas NCL dan Forex Line ini. Fasilitas ini akan sangat bermanfaat bagi IIF dalam meningkatkan kapasitas pembiayaan kami, terutama dalam memberikan jaminan kepada klien yang terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur. Selain itu, fasilitas Forex Line akan membantu kami dalam mengelola risiko nilai tukar mata uang asing terkait dengan pembiayaan proyek”.

Sebagai informasi, Fasilitas NCL ini memungkinkan IIF untuk menerbitkan berbagai instrumen jaminan seperti Bank Garansi, Letter of Credit (L/C) dan Standby L/C (SBLC) yang dibutuhkan oleh para klien IIF. Dengan adanya jaminan dari IIF, para klien akan lebih percaya diri dalam melaksanakan proyek-proyek infrastruktur yang dikerjakan. Sementara itu, fasilitas Forex Line akan memberikan fleksibilitas bagi IIF dalam melakukan transaksi valuta asing yang terkait dengan pembiayaan proyek-proyek infrastruktur.

Kerja sama IIF dan BRI ini menjadi salah satu langkah strategis bagi IIF dalam memperkuat posisinya sebagai perusahaan pembiayaan infrastruktur terdepan di Indonesia. Melalui kolaborasi dan dukungan dari BRI, IIF yakin dapat terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.

Raih Kinerja Positif di 2024
Komitmen IIF sebagai enabler dalam pembangungan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia semakin diperkuat dengan raihan kinerja positifnya. Tercatat pada tahun 2024, IIF berhasil meraih pertumbuhan laba bersih sebesar 17,63% menjadi Rp122,51 miliar dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,15 miliar.
Pencapaian laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan usaha IIF pada tahun 2024 yang meningkat 2,90% menjadi Rp1,37 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,33 triliun. Peningkatan pendapatan usaha di 2024 ini didominasi oleh pendapat non-bunga dimana Perseroan berhasil membukukan Rp193,59 miliar. Pencapaian pendapatan non-bunga ini meningkat 84,51% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,92 miliar.

IIF juga mencatatkan pertumbuhan ekuitas pada tahun 2024 sebesar 38,63% menjadi Rp3,31 triliun dibanding tahun 2023 sebesar Rp2,39 triliun. Penambahan ekuitas ini turut memperkuat rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) IIF ke level 35%. Dengan posisi CAR yang sangat memadai, IIF memiliki kapasitas keuangan yang optimal untuk mengembangkan portofolio investasinya, serta dapat meningkatkan kapasitas dalam mengelola risiko keuangan dan menghadapi volatilitas pasar dengan lebih adaptif.

PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


IIF Jalin Kerja Sama dengan FinDev Canada, Perluas Akses Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

Jakarta, 24 Februari 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) menjalin kerja sama dengan Development Finance Institute Canada (DFIC) Inc. (“FinDev Canada”) dalam pengembangan bisnis bersama dan pelaksanaan inisiatif di sektor infrastruktur berkelanjutan.

Kerja sama tersebut dilakukan melalui penandatangan Nota Kesepahaman/ Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Interim Presiden Direktur & Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan dan CEO Findev Canada, Lori Kerr.

FinDev Canada sendiri adalah sebuah lembaga keuangan internasional terkemuka yang menyediakan pembiayaan, investasi, dan solusi blended finance, serta bantuan teknis dan konsultasi, untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan inklusif di pasar dan ekonomi negara berkembang.

Rizki menyampaikan, “Kerjasama antara IIF dan FinDev Canada ini dapat menghasilkan kolaborasi pada proyek-proyek baru khususnya di bidang pembiayaan infrastruktur berkelanjutan. Di samping itu, kerjasama ini akan dapat membuka lebih banyak peluang untuk masuknya investasi dari Kanada ke IIF dan sektor infrastruktur di Indonesia”. Hingga saat ini, IIF telah menyalurkan 150 kesepakatan (deal) pembiayaan untuk pembangunan proyek infrastruktur dengan nilai Rp42,5 triliun.

Selama tahun 2024 hingga sekarang, IIF telah mendapatkan berbagai penghargaan domestik dan internasional dalam bidang tata kelola (governance) dan keberlanjutan (sustainability) antara lain:
•ESG Awards 2024 by Kehati pada kategori Best Investor/Debt Financing, 18th Annual Borrower
•Issuer Awards 2024 kategori Best Green Perpetual Bond in Southeast Asia 2024
•CorporateTreasurer Awards 2024 kategori Best ESG Service Provider dan Best ESG Initiative
•Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024 dengan peringkat Gold Rank
•Asian Banking & Finance Awards 2024 kategori Innovative Deal of the Year
•Indonesia dan Sustainability Bond of the Year Indonesia, Alpha Southeast Asia kategori
•18th Annual Borrower Issuer Awards 2024
•FinanceAsia Achievement Awards 2024 kategori Best Project Finance Deal -Southeast Asia Market Winner, Best Project Finance Deal – Indonesia Winner, Best Issuer – Financial Institutions.

PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
•Instagram: @pt_iif
•LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance


Tahun 2024, IIF Catatkan Pertumbuhan Laba Bersih 17,63%

Jakarta, 20 Februari 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada tahun 2024 sebesar 17,63% menjadi Rp122,51 miliar dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,15 miliar. Pencapaian laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2024 yang meningkat 2,90% menjadi Rp1,37 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,33 triliun. Peningkatan pendapatan usaha Perseroan di 2024 ini didominasi oleh pendapat non-bunga dimana Perseroan berhasil membukukan Rp193,59 miliar. Pencapaian pendapatan non-bunga ini meningkat 84,51% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,92 miliar.

Interim Chief Executive Officer/ Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan menyampaikan, “Pertumbuhan pendapatan usaha Perseroan sebagian besar dikontribusikan oleh pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tumbuh sebesar 85,36% menjadi Rp146,55 miliar serta pendapatan jasa advisory yang tumbuh sebesar 38,17% menjadi Rp32,05 miliar pada tahun 2024”.

Sementara itu, aset investasi Perseroan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp12,35 triliun dengan penambahan 11 komitmen baru senilai Rp3,93 triliun. Dari sisi liabilitas Perseroan pada tahun 2024 tercatat turun 10,83% menjadi Rp11,34 triliun dibanding tahun 2023 sebesar Rp12,72 triliun.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan ekuitas pada tahun 2024 sebesar 38,63% menjadi Rp3,31 triliun dibanding tahun 2023 sebesar Rp2,39 triliun. Pertumbuhan ekuitas ini berhasil diperoleh Perseroan melalui penerbitan Green Perpetual Notes sebesar Rp335,19 miliar pada bulan Januari 2024 serta tambahan modal dari pemegang saham eksisting sebesar Rp545 miliar di bulan Desember 2024.

Penambahan ekuitas ini turut memperkuat rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) Perseroan ke level 35%. Dengan posisi CAR yang sangat memadai, Perseroan memiliki kapasitas keuangan yang optimal untuk mengembangkan portofolio investasinya, serta dapat meningkatkan kapasitas Perseroan dalam mengelola risiko keuangan dan menghadapi volatilitas pasar dengan lebih adaptif. Struktur keuangan Perseroan yang sehat ini juga turut memperkuat kredibilitas Perseroan serta memperkokoh kepercayaan pemegang saham terhadap performa Perseroan dalam pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan.

Rizki menambahkan bahwa Perseroan telah melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam merespon dinamika bisnis pada tahun 2024, antara lain dengan mengimplementasikan inisiatif cost reduction untuk menekan biaya operasional secara keseluruhan.

Selain itu, Perseroan juga selalu meningkatkan optimalisasi pengelolaan aspek risiko dan pengembalian pada portfolio pembiayaan yang dimiliki. Alokasi anggaran provisi sebesar Rp120 miliar telah dioptimalkan dengan realisasi sebesar Rp98 miliar sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perolehan net income.

Berkat kontribusi pada pencapaian kinerja di tahun 2024, Perseroan berhasil meraih berbagai penghargaan pada skala nasional dan internasional, antara lain:
• ESG Awards 2024 by Kehati pada kategori Best Investor/Debt Financing,
• 18th Annual Borrower Issuer Awards 2024 kategori Best Green Perpetual Bond in Southeast Asia 2024,
• CorporateTreasurer Awards 2024 kategori Best ESG Service Provider dan Best ESG Initiative,
• Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024 dengan peringkat Gold Rank,
• Asian Banking & Finance Awards 2024 kategori Innovative Deal of the Year – Indonesia dan Sustainability Bond of the Year – Indonesia.

PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
• Instagram: @pt_iif
• LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance