Jakarta, 20 Februari 2025 – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada tahun 2024 sebesar 17,63% menjadi Rp122,51 miliar dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,15 miliar. Pencapaian laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2024 yang meningkat 2,90% menjadi Rp1,37 triliun dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp1,33 triliun. Peningkatan pendapatan usaha Perseroan di 2024 ini didominasi oleh pendapat non-bunga dimana Perseroan berhasil membukukan Rp193,59 miliar. Pencapaian pendapatan non-bunga ini meningkat 84,51% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp104,92 miliar.
Interim Chief Executive Officer/ Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan menyampaikan, “Pertumbuhan pendapatan usaha Perseroan sebagian besar dikontribusikan oleh pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tumbuh sebesar 85,36% menjadi Rp146,55 miliar serta pendapatan jasa advisory yang tumbuh sebesar 38,17% menjadi Rp32,05 miliar pada tahun 2024”.
Sementara itu, aset investasi Perseroan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp12,35 triliun dengan penambahan 11 komitmen baru senilai Rp3,93 triliun. Dari sisi liabilitas Perseroan pada tahun 2024 tercatat turun 10,83% menjadi Rp11,34 triliun dibanding tahun 2023 sebesar Rp12,72 triliun.
Perseroan mencatatkan pertumbuhan ekuitas pada tahun 2024 sebesar 38,63% menjadi Rp3,31 triliun dibanding tahun 2023 sebesar Rp2,39 triliun. Pertumbuhan ekuitas ini berhasil diperoleh Perseroan melalui penerbitan Green Perpetual Notes sebesar Rp335,19 miliar pada bulan Januari 2024 serta tambahan modal dari pemegang saham eksisting sebesar Rp545 miliar di bulan Desember 2024.
Penambahan ekuitas ini turut memperkuat rasio permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) Perseroan ke level 35%. Dengan posisi CAR yang sangat memadai, Perseroan memiliki kapasitas keuangan yang optimal untuk mengembangkan portofolio investasinya, serta dapat meningkatkan kapasitas Perseroan dalam mengelola risiko keuangan dan menghadapi volatilitas pasar dengan lebih adaptif. Struktur keuangan Perseroan yang sehat ini juga turut memperkuat kredibilitas Perseroan serta memperkokoh kepercayaan pemegang saham terhadap performa Perseroan dalam pembiayaan infrastruktur yang berkelanjutan.
Rizki menambahkan bahwa Perseroan telah melaksanakan sejumlah langkah strategis dalam merespon dinamika bisnis pada tahun 2024, antara lain dengan mengimplementasikan inisiatif cost reduction untuk menekan biaya operasional secara keseluruhan.
Selain itu, Perseroan juga selalu meningkatkan optimalisasi pengelolaan aspek risiko dan pengembalian pada portfolio pembiayaan yang dimiliki. Alokasi anggaran provisi sebesar Rp120 miliar telah dioptimalkan dengan realisasi sebesar Rp98 miliar sehingga memberikan kontribusi positif terhadap perolehan net income.
Berkat kontribusi pada pencapaian kinerja di tahun 2024, Perseroan berhasil meraih berbagai penghargaan pada skala nasional dan internasional, antara lain:
• ESG Awards 2024 by Kehati pada kategori Best Investor/Debt Financing,
• 18th Annual Borrower Issuer Awards 2024 kategori Best Green Perpetual Bond in Southeast Asia 2024,
• CorporateTreasurer Awards 2024 kategori Best ESG Service Provider dan Best ESG Initiative,
• Asia Sustainability Report Rating (ASRRAT) 2024 dengan peringkat Gold Rank,
• Asian Banking & Finance Awards 2024 kategori Innovative Deal of the Year – Indonesia dan Sustainability Bond of the Year – Indonesia.
PT Indonesia Infrastructure Finance
PT Indonesia Infrastructure Finance (“IIF”) adalah lembaga keuangan swasta non-bank, yang bergerak dalam pembiayaan infrastruktur dan layanan konsultasi yang dikelola secara profesional dan berfokus pada proyek- proyek infrastruktur yang layak secara komersial. IIF didirikan pada 15 Januari 2010 atas inisiatif Pemerintah Republik Indonesia bersama dengan lembaga keuangan internasional. Saat ini kepemilikan IIF adalah PT Sarana Multi Infrastruktur/SMI (Persero), Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC) yang merupakan bagian dari World Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) yang sepenuhnya dimiliki oleh KfW, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).
Dalam kegiatan usahanya, IIF menerapkan praktik terbaik berdasarkan standar internasional dalam memberikan kredit, tata kelola perusahaan, dan dalam menerapkan standar perlindungan sosial dan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Informasi lebih lanjut:
Nastantio W. Hadi
Head of Legal and Corporate Secretary Division
PT Indonesia Infrastructure Finance
Telp: (021) 2991 5060;
Fax: (021) 2991 5061;
E-mail: [email protected]
Social Media:
• Instagram: @pt_iif
• LinkedIn: IndonesiaInfrastructureFinance